Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Kita Semua Sudara

Sudara, ternyata bukan hanya kita yang " seayah dan seibu ", Kita Semua Sudara. Mengingat kembali kejadian gempa bumi yang berpusat di Kota Palu, Sigi, dan juga Donggala tempo lalu, juga berarti mengingat semua hal kecil dan besar yang terjadi pasca gempa bumi itu. Belum lama ini, telah terjadi banjir bandang yang dahsyat di Bumi Luwu Utara, menenggelamkan tanaman, hewan, tumbuhan, manusia, dan harta benda. Malam yang akan menjadi sangat traumatis bagi sudara-sudara kita di sana.  Belakangan ini, begitu banyak " bencana alam " yang terjadi di sekitar kita, tanah longsor, banjir, kebakaran, dan lain sebagainya. perdebatan penamaan "bencana alam" sebenarnya menuai debat debat kecil. beberapa orang meyakini bahwa alam tidak pernah salah , manusialah yang sebenarnya serakah. Boros menggunakan air misalnya, menebang pepohonan di areal yang vital, membuang sampah yang sangat lama terurai. Isu tentang lingkungan menjadi sangat " seksi " untuk di bicarak...

Pesan Pak Tani

Pesan Pak Tani.  Bapakku , Petani.  Setiap hari mengurus sawah, ladang, kebun.  Kasih sayang selalu ia tenun.  Disela hari tuanya, Bapakku pernah berpesan.  Janganlah jadi tua yang menyebalkan.  Jadilah menyenangkan.  Jangan suka kelabuhi Tuhan.  Apalagi mengatasnamakan ayat.  Memutar balikkan riwayat.  * Nak, menanamlah.  Jangan gemar berdusta.  Ibumu akan murka.  Ada sekantong bibit di depan gudang.  Bibit kebaikan, kesederhanaan, kejujuran, kebermanfaatan.  Jangan sekedar menanam harapan.  Jika salah, jangan pergi.  Apalagi melakukan pembenaran yahudi.  Nak, merangkul, jangan memukul.  Jika tanaman temanmu lebih baik darimu.  Maka belajarlah lebih.  Jangan anggap dirimu yang menang sendiri.