Langsung ke konten utama

Di negeri Buccang


SMA adalah masa yang paling mengesankan kita semua, cita, cinta, cerita, banyak terukir indah di masa putih abu-abu.

Masa SMA adalah masa dimana manusia muda katanya "mencari jati diri".

Di negeriku, Negeri Buccang namanya, orang orang berlomba-lomba mengumpulkan sertifikat, Ijazah namanya, Entah apa yang termuat di ijazahnya sesuai dengan kemampuan isi otaknya.

Anak SMA di negeri Buccang cenderung memilih kuliah sebagai pilihan lanjutan, setelah lulus nanti.

Tetapi, jangan salah, anak SMA di negeri Buccang sudah sedikit paham tentang dunia anak dewasa, mereka lebih cenderung tidak menghiraukan imbauan dari komunitas komunitas yang bisa menjamin mereka diterima kuliah di universitas ternama. 

Anak-anak SMA di negeri Buccang percaya, bahwa seharusnya jika mereka ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, mereka tidak usah dibayar mahal hanya untuk membantu "adik-adiknya" masuk sekolah unggulan.

Mereka tahu, bahwa mereka mencari uang atas nama pendidikan, dimana di negara negara maju pendidikan tidak menjadi ladang uang, melainkan ladang ibadah. 

Tapi di negeri Buccang, tidak ada yang bisa menjadi jahat, tidak ada yang bisa membodohi rakyat di negeri Buccang.

Di negeri Buccang, orang orang hidup dengan senang dan bahagia. Bukan dengan mencari untung di rakyatnya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buttu Cui Yang Kurindukan Setiap Agustus

Buttu Cui adalah sebuah daerah di pinggiran kota Enrekang, hanya dengan menunjukkan di mana letak Masjid Agung Enrekang, maka kamu akan mendapat Buttu Cui.  Saya adalah seorang pemuda yang sewaktu kecil membanggakan diri menjadi orang BTC (singkatan dari Buttu Cui), mungkin yang paling mendasari kebanggaanku ini adalah tim sepakbolanya, ada banyak legenda hidup sepakbola di daerahku ini, begitu juga setelah saya melihat beberapa album di rumah Bapak Rahul, bahwa dahulu hingar bingar kejayaan persepakbolaan Buttu Cui itu benar-benar ada. Juga ada beberapa cerita dari senior-senior di BTC ini ketika mereka beralih dari anak ingusan ke masa remaja. Terlepas dari itu semua, yang paling kurindukan adalah suasana 17 Agustusan di zamanku kecil, yang mana anak kecil sekarang yang seperti usiaku dulu mungkin tidak bisa merasakan kegemilangan, kehebohan, kegembiraan, kebersamaan, dan kebahagiaan pesta rakyat tahunan itu.  Dahulu, setiap Agustusan tiba, ada gengsi, ada prestise yang diba...