Rahma, pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih atas kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan karunianya saya bisa menyukai, menyimpan rasa, dan merindukan senyumanmu.
Salawat juga salam saya haturkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad Kekasih Allah S.A.W., karena atas Nur-Muhammad segala ada di bumi tercipta.
Rahma, sepertinya menyenangkan mencintaimu. Ketidakinginanmu dicintai itu yang membuatku senang, sebab saya tidak perlu berekspektasi tinggi tentang cintaku, apakah ia akan berbalas atau tidak. Tetapi, hati laki laki tidak boleh berbohong, sungguh saya musti jujur dan mencintaimu selalu.
Sebelum menghadiahkanmu baju sepakbola ini, saya pernah menghadiahkanmu minuman kesukaanmu. Kau bilang berlebihan, jangan ulangi lagi. Rahma yang cantik, saya tahu bahwa kau menikmatinya, dalam minuman itu pesanku singkat, karena saya belum sempat menemanimu menikmati malam saat itu, maka biarkan minuman itu terlebih dahulu menemanimu. "pertama dan terakhir!" serumu.
Waktu berlalu, saya yang ingin menghadiahkanmu sesuatu lagi, tentu untuk membuatmu bahagia. Setelah bertanya nomor kesukaan, ukuran bajumu, dan alamat rumahmu, maka saya langsung tancap gas membelikanmu jersey ini, bernama punggung inisialmu, dan bernomor punggung kesukaanmu. Apakah kau tidak senang ?, jangan katakan itu Rahma, semoga kau senang atas segala pemberian kecilku. "jangan kirim paket lagi!, nda lucu" katamu seolah menegaskan sesuatu
Rahma, segala hadiah untuk orang terkasih adalah kebahagiaan Rahma. maka dari itu pemberianku kepadamu adalah kebahagiaanku. Jika cintaku belum berbalas, maka menerima segala kecil pemberianku adalah kesyukuranku sebagai orang yang menyintai mu.
Rahma, semoga saya bisa melihat senyumanmu.
24 Juli
Komentar
Posting Komentar