Dokumentasi : Ardi Futsal Cup 1, Baroko, Enrekang.
Rahma, How was the matchday that you watch yesterday ? sudah bisa kupastikan jawabannya adalah seru, menyenangkan, dan membahagiakan. Tidak ada satupun pertandingan di stadion/gelanggang yang tidak seru, setingkat apapun pertandingan itu, tarkam, liga, apatah lagi tim internasional yang berlaga.
Saya, mengaku sebagai pecinta dan penyuka sepakbola, tapi entah mengapa dengan sepakbola Indonesia gairahnya berbeda. Pengetahuan dan wawasanku tentang sepakbola tanah air sungguh cetek dan di bawah rata-rata, saya kurang mengenali, harusnya saya tidak tebang pilih jika mengaku menyuka sepakbola.
Menikmati sepakbola dari belakang gawang memang rasanya berbeda, sejak kecil dulu Rahma, saya sudah menjadi orang ke-duabelas, mendukung klub di kampungku, Buttu Cui FC namanya, yang dewasa ini kadang ku urusi dalam dunia futsal. Rasanya memang nikmat, menyenangkan, gairahnya tidak bisa dijelaskan.
Rahma, saya ingin jujur jujuran saja, bahwa saya tidak bergairah menyusul ke stadion setelah tahu kau ada yang bonceng. Sebenarnya, niatku menonton pertandingan itu adalah untuk menikmati momen sekecil apapun denganmu, sama sekali bukan untuk menikmati sepakbola itu sendiri.
Saya juga sebenarnya sedikit iri dengan beberapa story instagram dan whatsapp dari teman semaya, sungguh riuh suasana stadion.
Rasanya mungkin sama ketika saya ikut mendampingi tim untuk bertanding futsal, seperti yang tertera pada foto di atas. Saya tidak ikut bermain, hanya ikut berfoto Rahma. Riuh dan perasaannya saat bertanding mungkin sama.
Sudah sejak tempo hari kuberitahu panitia bahwa tim kami kalau bisa jangan bertanding di tanggal 29, sebab ada niatanku untuk pergi ke stadion denganmu. Catat Rahma, mungkin denganmu gairahku ke stadion menjadi lebih bergairah lagi.
Tapi Rahma saya musti mengumpulkan banyak tenaga untuk beranjak ke stadion tidak dengan menikmati momen denganmu.
31 Juli
Komentar
Posting Komentar