Langsung ke konten utama

Postingan

Gairah Pada Sepakbola Mustinya Tidak Tebang Pilih, Tapi Itulah Gairah

Dokumentasi : Ardi Futsal Cup 1, Baroko, Enrekang. Rahma, How was the matchday that you watch yesterday ? sudah bisa kupastikan jawabannya adalah seru, menyenangkan, dan membahagiakan. Tidak ada satupun pertandingan di stadion/gelanggang yang tidak seru, setingkat apapun pertandingan itu, tarkam, liga, apatah lagi tim internasional yang berlaga.  Saya, mengaku sebagai pecinta dan penyuka sepakbola, tapi entah mengapa dengan sepakbola Indonesia gairahnya berbeda. Pengetahuan dan wawasanku tentang sepakbola tanah air sungguh cetek dan di bawah rata-rata, saya kurang mengenali, harusnya saya tidak tebang pilih jika mengaku menyuka sepakbola. Menikmati sepakbola dari belakang gawang memang rasanya berbeda, sejak kecil dulu Rahma, saya sudah menjadi orang ke-duabelas, mendukung klub di kampungku, Buttu Cui FC namanya, yang dewasa ini kadang ku urusi dalam dunia futsal. Rasanya memang nikmat, menyenangkan, gairahnya tidak bisa dijelaskan. Rahma, saya ingin jujur jujuran saja,...
Postingan terbaru

Jangan Kirim Paket Lagi ! Tidak Lucu

Rahma, pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih atas kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan karunianya saya bisa menyukai, menyimpan rasa, dan merindukan senyumanmu. Salawat juga salam saya haturkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad Kekasih Allah S.A.W., karena atas Nur-Muhammad segala ada di bumi tercipta. Rahma, sepertinya menyenangkan mencintaimu. Ketidakinginanmu dicintai itu yang membuatku senang, sebab saya tidak perlu berekspektasi tinggi tentang cintaku, apakah ia akan berbalas atau tidak. Tetapi, hati laki laki tidak boleh berbohong, sungguh saya musti jujur dan mencintaimu selalu. Sebelum menghadiahkanmu baju sepakbola ini, saya pernah menghadiahkanmu minuman kesukaanmu. Kau bilang berlebihan, jangan ulangi lagi. Rahma yang cantik, saya tahu bahwa kau menikmatinya, dalam minuman itu pesanku singkat, karena saya belum sempat menemanimu menikmati malam saat itu, maka biarkan minuman itu terlebih dahulu menemanimu. "pertama dan terakhir!" se...

Cerita Untuk Rahma

Halo Rahma, kapanpun kau membaca tulisan tentangmu di blog ini percayalah bahwa semua yang kutulis tentangmu di sini adalah dari hatiku, hati kecil yang amat besar rasanya kepadamu. Untuk membuatmu sadar tentang keberadaanku akan selalu kuusahakan, juga membuatmu menerima bahwa saya ini memiliki perasaan selalu kuupayakan. Tenang, seperti inginmu saya tidak akan memaksamu menjadi kekasihku. Namun sebelum tulisan ini kutulis, jauh terlebih dahulu kau telah menjadi orang yang ku kasihi. Tulisan pertama ini tidak akan panjang, akan kububuhi label/tag "Rahma" dalam setiap tulisanku untukmu.  Saya menulis ini sembari melihat kau senyum di depanku, ini bukan senyum yang khayal, tapi memang setiap senyummu sekecil apapun kurekam di memoriku. Entah sampai kapan tulisan tentang mu akan tamat. Blog ini telah kurubah namanya dari Catatan Belajar menjadi Langit di Seberang Jalan. Harapanku, tulisan ini tidak akan tamat. Sesungguhnya saya menaruh rasa yang amat besar padamu, dengan sesung...

Nak, Mending Kamu Ikut Lomba Menulis Cerpen Daripada Main Tiktok

Don't stop, make it pop DJ, blow my speakers up Tonight, I'ma fight 'Til we see the sunlight Tick-tock on the clock But the party don't stop, no Oh, whoa, whoa-oh Oh, whoa, whoa-oh Saya tiba-tiba mengingat lagu Kesha yang judulnya Tick-tock, dulu lagi ini populer di zamanku SMP, lumayan enak apalagi untuk anak SMP seusiaku, yang tergolong miskin referensi untuk bermusik. TikTok yang dikenal sekarang sudah berbeda dengan TikTok yang ku kenal dahulunya, kalau dulu ku kenal sebagai lagu, mungkin sekarang sebagai salah satu 'platform' pemicu 'kreativitas'. Terlepas dari bagaimana orang-orang memandang persepsi TikTok itu adalah sebuah lagu, ataupun sebuah Platform editing video. Saya justru lebih tertarik memandang bagaimana keberpihakan itu bekerja. Tapi, lupakanlah keberpihakan itu, keberpihakan seiring sejalan dengan kepentingan, kadang-kadang juga pertemanan, dan lain hal. "Bagaimanapun juga Tiktok itu dibuat untuk menyaingi ...

Buttu Cui Yang Kurindukan Setiap Agustus

Buttu Cui adalah sebuah daerah di pinggiran kota Enrekang, hanya dengan menunjukkan di mana letak Masjid Agung Enrekang, maka kamu akan mendapat Buttu Cui.  Saya adalah seorang pemuda yang sewaktu kecil membanggakan diri menjadi orang BTC (singkatan dari Buttu Cui), mungkin yang paling mendasari kebanggaanku ini adalah tim sepakbolanya, ada banyak legenda hidup sepakbola di daerahku ini, begitu juga setelah saya melihat beberapa album di rumah Bapak Rahul, bahwa dahulu hingar bingar kejayaan persepakbolaan Buttu Cui itu benar-benar ada. Juga ada beberapa cerita dari senior-senior di BTC ini ketika mereka beralih dari anak ingusan ke masa remaja. Terlepas dari itu semua, yang paling kurindukan adalah suasana 17 Agustusan di zamanku kecil, yang mana anak kecil sekarang yang seperti usiaku dulu mungkin tidak bisa merasakan kegemilangan, kehebohan, kegembiraan, kebersamaan, dan kebahagiaan pesta rakyat tahunan itu.  Dahulu, setiap Agustusan tiba, ada gengsi, ada prestise yang diba...

Barcelona, Jangan Kehilangan Magis!

Musim 2019/2020 adalah musim yang amat pelik untuk Barcelona, gugur di Copa Del Rey, terjungkal di La Liga, dan menelan pil pahit di Liga Champions Eropa, musim yang akan dikenang oleh fans, pemain, hingga direksi klub, sebagai salah satu musim buruk sejarah klub. Kekalahan dari Bayern Muenchen di Liga Champions, menandakan bahwa Barcelona harus berbenah. "Bagaimanapun kondisinya, Visca Barca, " ucap temanku Rahman Kasim, yang seorang fans Barcelona sejati, setiap musim berganti, selalu ia mengoleksi jersey Barcelona di musim itu, bahkan jersey klasik juga beberapa ia punya. Kekalahan melawan Bayern Muenchen adalah sebuah ujian, juga sebuah sejarah bagi kedua klub. Menjadi sejarah yang hebat untuk Bayern, tapi menjadi catatan sejarah yang kelam untuk Barcelona, kekalahan delapan gol berbalas dua gol menjadikan Barca sungguh amat terhina. Dalam sepakbola, kalah dan menang adalah hal yang lumrah, tetapi untuk klub sekelas Barcelona, ini adalah hal yang sama sekal...

Kita Semua Sudara

Sudara, ternyata bukan hanya kita yang " seayah dan seibu ", Kita Semua Sudara. Mengingat kembali kejadian gempa bumi yang berpusat di Kota Palu, Sigi, dan juga Donggala tempo lalu, juga berarti mengingat semua hal kecil dan besar yang terjadi pasca gempa bumi itu. Belum lama ini, telah terjadi banjir bandang yang dahsyat di Bumi Luwu Utara, menenggelamkan tanaman, hewan, tumbuhan, manusia, dan harta benda. Malam yang akan menjadi sangat traumatis bagi sudara-sudara kita di sana.  Belakangan ini, begitu banyak " bencana alam " yang terjadi di sekitar kita, tanah longsor, banjir, kebakaran, dan lain sebagainya. perdebatan penamaan "bencana alam" sebenarnya menuai debat debat kecil. beberapa orang meyakini bahwa alam tidak pernah salah , manusialah yang sebenarnya serakah. Boros menggunakan air misalnya, menebang pepohonan di areal yang vital, membuang sampah yang sangat lama terurai. Isu tentang lingkungan menjadi sangat " seksi " untuk di bicarak...